Setidaknya 8.006 warga sipil tewas dan 13.287 terluka dalam 12 bulan terakhir di Ukraina yang diinvasi Rusia, menurut Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.
“Angka-angka yang dirilis Selasa, mengungkapkan kematian dan penderitaan yang dialami orang-orang sejak serangan bersenjata Rusia dimulai pada 24 Februari tahun lalu,” kata Volker Türk, ketua hak asasi manusia PBB. Berbicara Selasa (21/2) di Jenewa, ia menambahkan bahwa data itu hanya puncak gunung es.
Menurut misi pemantauan Kantor Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina, sekitar 61 persen korban sipil adalah laki-laki, dan 39 persen perempuan. Misi itu mengatakan sedikitnya 487 anak tewas dan 954 terluka.
BACA JUGA: China Imbau Sejumlah Negara Berhenti ‘Menyulut Api' dalam Konflik UkrainaKetua misi pemantauan Matilda Bogner memperingatkan bahwa angka yang dikumpulkan timnya itu jauh lebih rendah daripada angka sebenarnya “karena kami belum bisa sepenuhnya memverifikasi banyak kasus, karena informasi yang terbatas dan kurangnya akses ke wilayah-wilayah utama Ukraina di mana terjadi beberapa pertempuran paling sengit.”
PBB melaporkan, sebagian besar korban sipil di Ukraina—90,3 persen—akibat senjata peledak, umumnya terjadi di daerah berpenduduk. Dikatakan, serangan terhadap infrastruktur penting meningkat setelah 10 Oktober, menewaskan atau melukai ratusan orang, melumpuhkan pasokan listrik dan air yang penting.[ka/jm]