Israel memberlakukan “pembatasan tidak sah” terhadap bantuan kemanusiaan yang masuk dan didistribusikan di Jalur Gaza, demikian menurut kantor HAM PBB pada Selasa (16/4).
Ravina Shamdasani, juru bicara untuk Utusan Komisi Tinggi HAM PBB Volker Türk, mengatakan di Jenewa bahwa pasukan Israel terus “melakukan penghancuran secara luas terhadap infrastruktur di Gaza.”
“Komisioner Tinggi mengulangi bahwa harus ada gencatan senjata segera, pembebasan sandera dan bantuan kemanusiaan yang tidak dikekang harus segera diizinkan mengalir kembali,” kata Shamdasani.
Israel telah membela kampanye militernya di Gaza dan menyebutnya sebagai operasi yang menargetkan kelompok militan Hamas. Israel menuduh Hamas beroperasi di tempat di mana warga sipil berada.
Pertempuran selama enam bulan telah menyebabkan kehancuran yang luas dan memaksa sebagian besar penduduk Gaza mencari perlindungan di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir.
“Tidak ada daerah di Jalur Gaza yang lolos dari pemboman Israel. Hampir 1,7 juta orang terpaksa mengungsi, tinggal dalam kondisi memilukan dan terus menerus hidup di bawah ancaman,” kata Shamdasani.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, pada Senin (15/4), mengatakan jumlah bantuan kemanusiaan yang mencapai Gaza telah bertambah dalam beberapa hari terakhir dan AS menginginkan tingkat bantuan itu dipertahankan.
Sekitar 100 truk telah memasuki daerah kantong itu dalam 24 jam terakhir, kata Kirby kepada stasiun televisi MSNBC. Dengan demikian, sudah 2.000 truk bantuan tiba di Gaza sejak konflik dimulai.
Untuk pertama kalinya dalam enam bulan, sebuah toko roti di Kota Gaza kembali beroperasi dengan bantuan dari Program Pangan Dunia (WFP), yang menyediakan paket makanan dan tepung terigu yang sangat dibutuhkan ke wilayah kantong tersebut. PBB sebelumnya telah memperingatkan akan ancaman nyata kelaparan yang sangat mungkin dapat terjadi di Gaza.
Sejumlah lembaga bantuan telah menyampaikan keluhan bahwa Israel tidak memastikan akses yang memadai untuk masuknya makanan, obat-obatan dan pasokan bantuan kemanusiaan lainnya ke dalam Gaza, di mana warganya menghadapai ancaman kelaparan dan penyakit yang luas serta hampir semuanya telah kehilangan tempat tinggal. [jm/ka/rs]
Sejumlah informasi dalam laporan ini berasal dari The Associated Press, Agence France-Presse dan Reuters