PBB pada hari Selasa (15/10) memperbarui seruannya untuk gencatan senjata antara pasukan Israel dan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran.
Seruan itu menyusul serangan baru-baru ini terhadap pasukan penjaga perdamaian (UNIFIL) di Lebanon selatan, sejak Israel memulai kampanye darat melawan kelompok militan Hizbullah. Lima penjaga perdamaian terluka.
BACA JUGA: Pasukan Penjaga Perdamaian PBB ‘Tetap Berada di Semua Posisi’ di LebanonJuru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, “Kami tetap sangat prihatin atas dampaknya terhadap warga sipil di kedua sisi Jalur Biru, terutama di Lebanon. Semua pihak harus menjunjung tinggi kewajiban berdasarkan hukum internasional, termasuk hukum kemanusiaan internasional, dan melakukan yang terbaik untuk melindungi warga sipil.”
Dujarric menambahkan, gencatan senjata “adalah satu-satunya cara untuk menjamin keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian, serta melindungi penduduk Lebanon dan Israel dari penderitaan lebih lanjut.”
Dewan Keamanan PBB menbentuk UNIFIL pada tahun 1978 dan mandatnya diperkuat setelah perang Israel-Hizbullah di Lebanon pada tahun 2006. [ps/lt]