Kantor Komisariat Tinggi PBB urusan hak asasi manusia di Jenewa menerangkan hari Senin (8/4), pihaknya khawatir puluhan Muslim Rohingya tewas akibat serangan helikopter pekan lalu, jauh lebih banyak dari yang semula dikatakan tujuh orang.
Juru bicara Dewan, Ravi Shamdasani mengatakan pihaknya sekarang menerima laporan jumlah korban mungkin lebih banyak dari itu. Ada laporan pada Komisariat yang belum dikonfirmasi bahwa jumlahnya mungkin sampai 30 orang.
Penduduk kota kecil Bithidaung mengatakan, hari Kamis (4/4) ada sebuah helikopter militer yang menyerang serombongan Rohingya yang sedang mengumpulkan bambu.
Shamdasani menambahkan, pemerintah Myanmar mesti dapat memastikan bahwa ‘penduduk sipil tidak dijadikan sasaran dan artileri berat tidak digunakan di kawasan penduduk dengan alasan keamanan nasional.
Myanmar menganggap Rohingya selaku pendatang gelap dari anak benua India. (al)