Sekitar 90 orang dikhawatirkan tenggelam setelah sebuah kapal penyelundup yang mengangkut migran yang kebanyakan berasal dari Pakistan tenggelam di lepas pantai Libya, Jumat pagi (2/2), sebut sebuah badan PBB, Organisasi Migrasi Internasional (IOM).
Sepuluh mayat hanyut ke pantai dekat kota Zuwara, Libya, setelah tragedi itu terjadi pada dini hari, kata juru bicara IOM Olivia Headon, mengutip informasi dari badan-badan lain yang bermitra dengannya. Delapan di antara mayat itu diduga berkebangsaan Pakistan, dan dua warga Libya.
Headon, yang berbicara melalui telepon dari ibukota Tunisia kepada para wartawan di PBB di Jenewa, mengatakan, dua penyintas berenang ke pantai dan seorang lainnya diselamatkan sebuah kapal nelayan. IOM masih berusaha mendapatkan rincian lebih jauh mengenai insiden itu dan di mana saja para penyintas berada.
Headon mengatakan warga Pakistan semakin banyak terdapat di antara sejumlah migran yang berupaya melintasi Laut Tengah menuju Italia dan Eropa melalui Libya. Berdasarkan kebangsaannya, warga Pakistan merupakan kelompok terbesar ke-13 migran yang ingin melakukan penyeberangan itu, dan merupakan kelompok terbesar ketiga pada bulan Januari.
IOM menyatakan 6.624 orang telah menyeberangi Laut Tengah pada bulan Januari, sekitar dua per tiganya menuju Italia. Ini merupakan peningkatan 10 persen dari jumlah pada Januari tahun lalu. Sekitar 250 orang tewas dalam upaya penyeberangan itu pada bulan Januari, enam orang lebih sedikit dibandingkan pada bulan yang sama tahun lalu. [uh]