Hampir 60 juta orang di seluruh dunia 'tercerabut dari akarnya' akibat konflik dan penganiayaan pada akhir tahun lalu, sebuah angka yang mencapai rekor, menurut badan PBB untuk pengungsi, Kamis (18/6).
Lebih dari setengah pengungsi dari krisis-krisis termasuk di Suriah, Afghanistan dan Somalia adalah anak-anak, menurut UNHCR dalam Laporan Tren Global tahunannya.
Tahun 2014, rata-rata 42.500 orang menjadi pengungsi atau pencari suaka setiap hari, mewakili kenaikan empat kali lipat hanya dalam empat tahun, menurut lembaga bantuan tersebut.
UNHCR mengatakan Suriah, tempat konflik telah membara sejak 2011, merupakan sumber terbesar pengungsi di dunia.
Ada 7,6 juta orang pengungsi di dalam negeri Suriah pada akhir tahun lalu dan hampir 4 juta pengungsi Suriah di negara lain, terutama di negara-negara tetangga seperti Lebanon, Yordania dan Turki.
UNHCR mengatakan ada 38,2 juta pengungsi akibat konflik dalam perbatasan-perbatasan nasional, naik hampir lima juta dari tahun sebelumnya, dengan adanya peperangan di Ukraina, Sudan Selatan, Nigeria, Republik Afrika Tengah dan Republik Demokratik Kongo.
Dari 19,5 juta pengungsi yang tinggal di luar negaranya, 5,1 juta adalah warga Palestina. Orang-orang Suriah, Somalia dan Afghanistan mencakup lebih dari setengah dari sisa 14,4 juta pengungsi, menurut UNHCR.