PBB Perintahkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Suriah

Dewan Keamanan PBB melakukan pemungutan suara untuk resolusi bantuan keamanan untuk Suriah di Markas Besar PBB di New York (22/2). (Reuters/Eduardo Munoz)

Resolusi PBB menuntut akses segera bantuan lintas perbatasan dan mengutuk pelanggaran HAM oleh pemerintah Suriah maupun kelompok oposisi bersenjata.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan suara bulat menyetujui resolusi mengenai krisis kemanusiaan Suriah, menuntut kedua pihak dalam konflik agar menyediakan akses segera untuk pengiriman bantuan penting kepada jutaan orang yang sangat membutuhkan.

Pada Sabtu (22/2), dewan beranggota 15 negara itu untuk pertama kalinya bersatu mengenai Suriah. Rusia dan China - yang membela pemerintah Suriah dalam perang saudara tiga tahun di negara itu - memilih mendukung resolusi tersebut.

Pemungutan suara Sabtu tidak memberi ancaman sanksi karena Rusia bersikeras ancaman itu dihapus dari teks asli yang didukung Barat dan Arab. Tapi teks itu mengungkap niat dewan mengambil "langkah lebih lanjut" bila Suriah tidak mematuhi.

Resolusi itu menuntut akses segera bantuan lintas perbatasan dan mengutuk pelanggaran HAM oleh pemerintah Suriah maupun kelompok oposisi bersenjata.

PBB juga menegaskan agar semua pihak segera menghentikan semua serangan terhadap warga sipil dan berhenti menggunakan senjata secara membabi-buta di wilayah padat penduduk - termasuk penembakan dan pemboman dari udara, seperti penggunaan bom laras yang dijatuhkan ke permukiman sipil.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon kepada dewan itu segera setelah pemungutan suara mengatakan resolusi seharusnya tidak perlu, karena "bantuan kemanusiaan bukan sesuatu yang harus dinegosiasi; itu sesuatu yang harus dibolehkan berdasarkan hukum internasional."