Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengajukan surat ke Dewan Keamanan pada Minggu (9/10), mengusulkan diaktifkannya segera sebuah pasukan aksi cepat, menyusul permintaan bantuan dari Haiti di tengah aksi sejumlah geng bersenjata dan demonstran yang melumpuhkan negara itu.
Surat itu, yang dilihat oleh Associated Press tapi belum diumumkan ke publik, mengatakan pasukan aksi cepat itu akan dikerahkan oleh satu atau beberapa negara anggota untuk membantu Polisi Nasional Haiti.
Pasukan itu akan "menghapus ancaman geng-geng bersenjata dan menyediakan perlindungan segera bagi infrastruktur dan layanan penting," serta menjamin "pergerakan bebas pasokan air, BBM, makanan dan medis dari pelabuhan utama dan bandara ke masyarakat dan fasilitas layanan kesehatan."
BACA JUGA: Atasi Kekacauan, Pemimpin Haiti Minta Bantuan Pasukan AsingSurat itu juga menyatakan Guterres mungkin akan mengerahkan "kapasitas PBB tambahan untuk mendukung gencatan senjata atau upaya kemanusiaan."
Pada Jumat (7/10), pemerintah Haiti mempublikasikan sebuah dokumen resmi yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Ariel Henry dan 18 pejabat tinggi, meminta kepada mitra-mitra internasional agar "segera mengerahkan pasukan bersenjata khusus, dalam jumlah yang cukup," untuk menghentikan "aksi-aksi kriminal" geng-geng bersenjata di seluruh negara itu.
Permintaan itu diajukan hampir sebulan setelah salah satu geng paling berpengaruh di Haiti, mengepung sebuah terminal BBM penting di ibu kota, Port-au-Prince. Akibatnya, distribusi sekitar 10 juta galon diesel dan bensin dan lebih dari 800.000 galon minyak tanah menjadi terhambat. [vm/rs]