Jeda kemanusiaan unilateral di Aleppo timur yang dikuasai pemberontak dan diumumkan awal pekan oleh Rusia, mulai diberlakukan. Penasihat Khusus PBB Jan Egeland berharap evakuasi medis segera dari kota yang terkepung itu akan dimulai hari Jumat (21/10).
“Ini akan menjadi evakuasi orang-orang yang luka parah atau sakit, yang punya pilihan apakah mau pergi ke Aleppo Barat yang dikuasai pemerintah, atau ke Idlib yang dikuasai kelompok oposisi. Kami berharap bisa mengevakuasi semua orang yang luka dan sakit ini,” ungkap Egeland.
Egeland mengatakan PBB dan mitra-mitranya berharap bisa mengevakuasi ratusan warga yang sakit dan luka-luka bersama dengan keluarga mereka dalam masa jeda kemanusiaan empat hari ini.
“Federasi Rusia telah mengukuhkan bahwa kami punya waktu 11 jam dalam satu hari, dan empat jam sejak hari Kamis ini. Kami berharap bisa melanjutkan evakuasi dalam waktu empat hari sejak Jum’at besok. Karena perlu pengalaman dalam operasi yang sangat sulit dan berbahaya ini,” imbuhnya.
Egeland menambahkan PBB telah mendapatkan jaminan dari seluruh faksi yang bertikai bahwa evakuasi medis bisa berlangsung dengan aman. Namun ia mengatakan PBB sedang berupaya mendapatkan ijin untuk membawa pasokan makanan dan medis ke Aleppo timur, di mana sekitar 275 ribu penduduk tidak mendapat bantuan kemanusiaan apapun sejak Juli lalu. [em/al]