Utusan perdamaian internasional Lakhdar Brahimi mengatakan Suriah dan sebagian kelompok pemberontak telah menyepakati gencatan senjata selama libur hari raya Idul Adha,
Utusan Khusus Internasional Lakhdar Brahimi mengatakan pemerintah Suriah dan beberapa kelompok pemberontak yang menentang Presiden Bashar Al-Assad telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata pada Hari Raya Idul Adha, yang dimulai Kamis petang.
Di Kairo, Utusan Khusus PBB-Liga Arab Untuk Suriah itu hari Rabu mengatakan ia berharap gencatan senjata selama beberapa hari itu akan mendorong gencatan senjata yang lebih lama sebagai bagian dari proses politik.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan gencatan senjata itu dan akan membuat keputusan akhir hari Kamis.
Dewan Keamanan PBB – seusai penjelasan singkat Lakhdar Brahimi pada dewan itu melalui video link – menyatakan mendukung gencatan senjata tersebut dan meminta negara-negara adidaya serta anggota PBB untuk “menggunakan pengaruh mereka” guna memastikan diberlakukannya gencatan senjata itu.
Lakhdar Brahimi memberitahu Dewan Keamanan PBB bahwa tidak ada solusi cepat bagi pertempuran itu dan mendesak Dewan Keamanan untuk menunjukkan dukungan kuat terhadap gencatan senjata tersebut. Ia mengatakan sekali lagi terjadi kegagalan untuk menghentikan kekerasan, maka akan memperburuk konflik dan memperluasnya ke negara-negara lain.
Sebelum penjelasan singkat Lakhdar Brahimi, beberapa duta besar dari empat negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB – Tiongkok, Rusia, Inggris dan Perancis – menyuarakan dukungan bagi gencatan senjata itu. Duta Besar Rusia Untuk Dewan Keamanan PBB Vitaly CHurkin mengatakan ia berharap gencatan senjata itu akan bertahan, tetapi menambahkan bahwa mewujudkan hal itu sangat sulit. Vitaly Churkin tidak berbicara pada para wartawan.
Gencatan senjata yang dimediasi oleh pendahulu Lakhdar Brahimi – yaitu mantan Sekjen PBB Kofi Annan – berantakan, tidak lama setelah diberlakukan bulan April lalu.
Di Kairo, Utusan Khusus PBB-Liga Arab Untuk Suriah itu hari Rabu mengatakan ia berharap gencatan senjata selama beberapa hari itu akan mendorong gencatan senjata yang lebih lama sebagai bagian dari proses politik.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan gencatan senjata itu dan akan membuat keputusan akhir hari Kamis.
Dewan Keamanan PBB – seusai penjelasan singkat Lakhdar Brahimi pada dewan itu melalui video link – menyatakan mendukung gencatan senjata tersebut dan meminta negara-negara adidaya serta anggota PBB untuk “menggunakan pengaruh mereka” guna memastikan diberlakukannya gencatan senjata itu.
Lakhdar Brahimi memberitahu Dewan Keamanan PBB bahwa tidak ada solusi cepat bagi pertempuran itu dan mendesak Dewan Keamanan untuk menunjukkan dukungan kuat terhadap gencatan senjata tersebut. Ia mengatakan sekali lagi terjadi kegagalan untuk menghentikan kekerasan, maka akan memperburuk konflik dan memperluasnya ke negara-negara lain.
Sebelum penjelasan singkat Lakhdar Brahimi, beberapa duta besar dari empat negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB – Tiongkok, Rusia, Inggris dan Perancis – menyuarakan dukungan bagi gencatan senjata itu. Duta Besar Rusia Untuk Dewan Keamanan PBB Vitaly CHurkin mengatakan ia berharap gencatan senjata itu akan bertahan, tetapi menambahkan bahwa mewujudkan hal itu sangat sulit. Vitaly Churkin tidak berbicara pada para wartawan.
Gencatan senjata yang dimediasi oleh pendahulu Lakhdar Brahimi – yaitu mantan Sekjen PBB Kofi Annan – berantakan, tidak lama setelah diberlakukan bulan April lalu.