PBB: Tanpa Gencatan Senjata, Suriah Berisiko Hadapi ‘Bencana’ COVID-19 

Seorang anak perempuang pengungsi Suriah mengenakan masker wajah, sementara anggota Pertahanan Sipil Suriah menyanitasi kamp Bab Al-Nour untuk mencegah penyebaran virus corona di Azaz, Suriah, 26 March 2020.

Utusan utama PBB untuk Suriah, Senin (30/3), memperingatkan virus corona dapat menjadi ‘bencana’ baru bagi negara yang dilanda perang itu sehingga gencatan senjata menyeluruh harus segera dilaksanakan.

"COVID-19 adalah ancaman besar bagi warga Suriah, dan menuntut perubahan total dalam pola pikir semua pihak mulai sekarang," Utusan Khusus Geir Pedersen menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB dalam sebuah pertemuan virtual.

"Karena ancaman bersama ini, sekarang semua harus fokus pada kesadaran dan tekad baru sebagai agenda bersama untuk menyelamatkan warga Suriah dari malapetaka baru,” imbuhnya.

Suriah secara resmi mengonfirmasi 10 penderita penyakit pernapasan baru yang disebabkan virus corona dengan satu kematian. Tidak tersedia data yang menunjukkan berapa luas atau rincian upaya pemerintah untuk melakukan pengetesan COVID-19.

“Virus ini tidak peduli jika Anda tinggal di daerah yang dikuasai pemerintah atau di luar," kata Pedersen. “Virus corona tidak membeda-bedakan itu. Virus ini membahayakan semua warga Suriah.”

Bulan ini, perang di Suriah memasuki tahun ke-10.

Utusan PBB itu menjelaskan pandemi itu tidak dapat diatasi oleh pihak berwenang akibat tingginya tingkat mobilitas dan kepadatan penduduk di kamp-kamp pengungsi dan beberapa fasilitas tahanan. Kekurangan tenaga kesehatan profesional, peralatan dan persediaan medis yang diperlukan, seperti ventilator dan masker pelindung turut memperparah kondisi di Suriah. [mg/ii]