Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan ia senang mendengar bahwa “kini terdapat upaya nyata untuk mencapai perdamaian” di Ethiopia setelah perang terjadi di negara tersebut selama lebih dari 14 bulan terakhir.
Hal ini disampaikan Guterres lewat juru bicaranya Stephane Dujarric pada Rabu (19/1) setelah melangsungkan pembicaraan telpon dengan Utusan Khusus Uni Afrika Olusegun Obasanjo pasca kunjungan terakhir utusan khusus itu ke Addis Ababa dan ibu kota wilayah Tigray yang sedang bergejolak di Ethiopia. Namun Dujarric belum memberi rincian lain.
Utusan Khusus Amerika Untuk Tanduk Afrika David Satterfield, yang sedang melawat ke Ethiopia, akan melangsungkan pertemuan dengan para pejabat Ethiopia hari Kamis (20/1).
BACA JUGA: Serangan Udara Ethiopia di Tigray Tewaskan 56 OrangPerang di Ethiopia telah menewaskan puluhan ribu orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi.
Amerika Serikat (AS) mengatakan sekitar 900 ribu orang di Tigray, yang sejak akhir Juni lalu berada di bawah blokade pemerintah Ethiopia, kini menghadapi kondisi kelaparan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pasokan medis tidak diizinkan masuk ke wilayah berpenduduk sekitar enam juta jiwa itu.
BACA JUGA: Ethiopia Ampuni Beberapa Tokoh Oposisi Tigray yang DitahanPasukan Tigray mundur ke wilayah mereka pada Desember lalu setelah serangan militer yang dibantu pesawat nirawak menghentikan laju mereka ke ibu kota Ethiopia.
Pasukan Ethiopia mengatakan mereka tidak akan mengejar pasukan Tigray lebih jauh, keputusan yang menurut masyarakat internasional dapat menjadi celah untuk memediasi perdamaian diantara kedua pihak.
Tetapi beberapa serangan pesawat nirawak baru-baru ini telah menewaskan sejumlah warga sipil di Tigray, dan pemerintah Ethiopia belum menjawab pertanyaaan media tentang serangan-serangan itu. [em/jm]