PBB Tetap Berkomitmen Pertahankan Pasukan Penjaga Perdamaian di Lebanon Selatan

  • Associated Press

Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix

Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix mengatakan kepada para wartawan bahwa PBB tetap berkomitmen untuk mempertahankan pasukan penjaga perdamaiannya (UNIFIL), di semua posisinya di Lebanon selatan, meskipun pertempuran terus berlangsung antara Israel dan Hizbullah.

Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB, Jean-Pierre Lacroix, mengatakan, “Dan kami telah mengatakan bahwa jika kami mengosongkan beberapa posisi, maka itu pasti akan membahayakan kapasitas UNIFIL untuk terus beroperasi saat ini. Namun, mungkin yang lebih penting lagi, pengosongan itu akan secara signifikan merusak kapasitas UNIFIL untuk memainkan peran kemudian, ketika terjadi penghentian permusuhan, yang mudah-mudahan lebih cepat.”

UNIFIL terus memantau konflik yang meningkat antara Israel dan kelompok militan Lebanon, Hizbullah, di seberang perbatasan yang dikenal sebagai Garis Biru meskipun Israel menyerukan agar pasukan penjaga perdamaian mundur sejauh 5 kilometer dari perbatasan.

UNIFIL menuduh Israel sengaja menghancurkan peralatan observasi, dan sejumlah pasukan penjaga perdamaian terluka dalam pertempuran itu.

BACA JUGA: Enam Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Sengit di Lebanon


Lacroix mengunjungi beberapa pasukan penjaga perdamaian yang terluka dalam peninjauannya.

Pasukan UNIFIL “terus dikerahkan di semua posisi, dan kami pikir sangat penting untuk mempertahankan kehadiran itu di mana-mana,” kata LaCroix.

Lacroix mengatakan masih ada “konsensus besar bahwa resolusi 1701 tetap menjadi kerangka kerja penting untuk penyelesaian.” Dia mengacu pada resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengakhiri perang brutal selama sebulan antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006, tetapi yang belum pernah sepenuhnya dilaksanakan oleh kedua pihak. [lt/ab]