PBB mengatakan masih belum menjangkau bahkan seperempat dari para korban selamat yang memerlukan bantuan pangan darurat, 11 hari setelah Topan Haiyan menghancurkan Filipina tengah.
Badan Pangan Dunia (WFP) hari Selasa (19/11) mengatakan sejauh ini telah menjangkau 1,9 juta dari kira-kira 2,5 juta warga Filipina yang butuh bantuan.
Direktur eksekutif WFP Ertharin Cousin mengatakan kepada para wartawan di Manila bahwa badan itu tidak kewalahan, tetapi menghadapi sejumlah kesulitan logistik untuk menjangkau daerah-daerah terpencil.
Ribuan orang tewas setelah Topan Haiyan mencapai daratan dan memicu gelombang laut bagaikan tsunami dan angin kencang yang merusak keseluruhan desa-desa.
Penyaluran bantuan awalnya terhambat sejumlah masalah infrastruktur, termasuk sambungan listrik yang kurang, komunikasi yang buruk, ruas-ruas jalan yang mustahil dilewati dan akses BBM yang sedikit.
Pemerintah Filipina mengatakan topan itu menewaskan sedikitnya 3.974 orang dan sekitar 1.200 masih hilang. Banyak korban tersapu banjir dan tenggelam dalam badai besar akibat salah satu topan terkuat yang mencapai daratan dalam catatan sejarah dunia.
Direktur eksekutif WFP Ertharin Cousin mengatakan kepada para wartawan di Manila bahwa badan itu tidak kewalahan, tetapi menghadapi sejumlah kesulitan logistik untuk menjangkau daerah-daerah terpencil.
Ribuan orang tewas setelah Topan Haiyan mencapai daratan dan memicu gelombang laut bagaikan tsunami dan angin kencang yang merusak keseluruhan desa-desa.
Penyaluran bantuan awalnya terhambat sejumlah masalah infrastruktur, termasuk sambungan listrik yang kurang, komunikasi yang buruk, ruas-ruas jalan yang mustahil dilewati dan akses BBM yang sedikit.
Pemerintah Filipina mengatakan topan itu menewaskan sedikitnya 3.974 orang dan sekitar 1.200 masih hilang. Banyak korban tersapu banjir dan tenggelam dalam badai besar akibat salah satu topan terkuat yang mencapai daratan dalam catatan sejarah dunia.