Pengurus Besar Nadhlatul Ulama PBNU Minggu malam (21/4) mengutuk peledakan bom di gereja dan beberapa hotel di Sri Lanka, dan menyebutnya sebagai ‘’kejahatan terorisme yang melawan nilai kemanusiaan dan bertentangan dengan ajaran agama.’’
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas, kepada VOA mengatakan “dalalm kehidupan masyarakat beradab, pelaku pengeboman bukan pahlawan dan dalam pandangan Islam mereka tidak mati syahid.’’ Ditambahkannya, kita dan masyarakat dunia mengutuk perbuatan seperti itu.
BACA JUGA: Sedikitnya 207 Orang Tewas dalam Serangkaian Serangan di Hari Paskah di Sri LankaLebih jauh PBNU menggarisbawahi bahwa ‘’menghargai perbedaan, menjunjung tinggi martabat kemanusiaan, menjaga kelangsungan hidup setiap manusia adalah beberapa prinsip utama yang dipegang teguh oleh seluruh masyarakat dunia, apa pun agama dan ideologi yang dianut.’’
Menurutnya agama dan ideologi harus dikembangkan untuk mewujudkan perdamaian dunia dan kehidupan masyarakat yang harmoni, ‘’bukan dijadikan sumber dan alasan untuk menegasikan entitas lain yang berbeda.’’
PBNU mengatakan mendukung langkah diplomatis pemerintah RI untuk membantu pemerintah Sri Lanka dan membangun solidaritas kemanusiaan masyarakat dunia bagi warga Sri Lanka. (em)