Pebulutangkis muda berusia 17 asal China, Zhang Zhijie, meninggal dunia setelah sebelumnya jatuh pingsan di lapangan dalam pertandingan di turnamen Kejuaran Junior Asia di Yogyakarta pada Minggu (30/6), ungkap pihak berwenang pada Senin (1/7).
Zhang, yang digadang sebagai pemain bertalenta, tiba-tiba merasakan sakit dalam pertandingan melawan Kazuma Kawanoi dari Jepang pada Minggu malam.
Skor pertandingan berada di angka 11-11 di set pertama saat Zhang tiba-tiba ambruk di lapangan. Ia sempat mendapat perawatan di tempat pertandingan sebelum dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans. Ia dinyatakan meninggal dunia setelah upaya menyadarkannya kembali gagal.
Penyebab kematian pemain muda tersebut belum diketahui.
"Zhang Zhijie, pemain tunggal putra, tumbang di lapangan dalam pertandingan pada malam sebelumnya," tulis pernyataan bersama antara Badminton Asia dan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada Senin (1/7).
"Ia dilarikan ke rumah sakit di mana akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 23.20 waktu setempat.
"Ia mendapatkan perawatan dari dokter dan tim medis turnamen. Ia dibawa menuju rumah sakit dengan ambulans yang telah bersiaga dalam kurang dari dua menit.
"Dunia bulutangkis kehilangan seorang pemain bertalenta," tambah pernyataan tersebut.
Zhang telah menekuni bulutangkis sejak ia berada di bangku taman kanak-kanak. Ia bergabung dengan tim nasional China sejak tahun lalu.
Pada awal tahun ini, ia memenangkan gelar tunggal putra di turnamen Dutch Junior International.
Asosiasi Badminton China mengatakan pihaknya "sangat bersedih" atas wafatnya Zhang.
"Zhang Zijie mencintai bulutangkis dan merupakan atlet bertalenta dari tim nasional junior," tulis pihak asosiasi dalam pernyataannya.
Sebagai bentuk ungkapan duka, para pemain di kejuaran bulutangkis beregu tersebut mengheningkan cipta pada pertandingan yang digelar Senin (1/7) untuk mengenang Zhang, dan para pemain dari China tampak mengenakan ban lengan hitam dalam momen tersebut. [rs/ah]