Pemilu paruh waktu di Amerika tinggal satu minggu lagi. Seorang pejabat senior AS mengungkapkan kekhawatirannya bahwa informasi yang salah, atau operasi yang dilakukan oleh musuh-musuh AS, dapat memicu kekerasan di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS).
Pejabat tinggi dari Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan mereka tidak mendapati adanya ancaman khusus terkait pemungutan suara yang akan dilakukan pada 8 November.
Namun, semakin banyak pejabat yang menyuarakan kecemasan tentang meningkatnya ketegangan politik dalam negeri. Mereka juga mengkhawatirkan bila hal itu terjadi pada hari pemilu, apalagi jika bercampur dengan narasi yang salah atau menyesatkan yang kadang-kadang berasal dari negara-negara lain, seperti Rusia, China, dan Iran.
"Hal ini menjadi perhatian yang penting," kata Jen Easterly, Direktur Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA) dalam sebuah forum hari Selasa (1/11) di Washington.
"Anda mendapat disinformasi dan misinformasi, yang bisa digunakan oleh musuh asing untuk menabur perselisihan di antara rakyat Amerika untuk merusak kepercayaan pada integritas pemilu kita dan untuk menghasut kekerasan terhadap pejabat pemilu," katanya. [ps/ah]