Pejabat AS-Meksiko Bahas Penanganan Perdagangan Narkoba dan Senjata

Siluet beberapa migran tampak memasuki celah tembok perbatasan AS-Meksiko di kota Yuma, Arizona dari wilayah Meksiko (foto: ilustrasi).

Pejabat-pejabat senior Meksiko dan Amerika berbicara sebelum pertemuan mereka pada April. Mereka membahas penanganan perdagangan narkoba dan senjata, kata kedua pemerintah, Selasa (14/3). Meksiko hendak menyatakan bahwa negara itu bukan pusat produksi opioid sintetik, fentanyl.

Para pejabat dijadwalkan bertemu di Washington guna membahas apa yang disebut Kerangka Bicentennial (peringatan 200 tahun hubungan kedua negara, red.). Mereka akan membahas cara mengatasi produksi obat-obatan sintetis, khususnya fentanyl, dan penyelundupan senjata.

Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard melakukan percakapan telepon, Senin. Blinken mengungkapkan komitmen Amerika untuk "melindungi (kedua) komunitas dari jaringan kriminal."

Kementerian luar negeri Meksiko, Senin malam, mengatakan pejabat-pejabat keamanan "tidak memiliki catatan" produksi fentanyl di Meksiko dan bahwa obat itu serta ramuannya sebagian besar berasal dari Asia.

BACA JUGA: Dua Kapal Penyelundup Migran Tenggelam di Pantai San Diego, 8 Tewas

Pada Februari, militer Meksiko melaporkan penggerebekan terbesar terhadap laboratorium obat sintetis. Mereka menyita setengah juta pil fentanyl di negara bagian Sinaloa, di barat laut.

Ketegangan atas keamanan meningkat bulan ini pasca penculikan sekelompok orang Amerika di negara bagian Tamaulipas. Dua tewas dalam serangan, yang menurut pejabat dilakukan geng narkoba. Blinken dan Ebrard membahas penculikan itu, kata Departemen Luar Negeri.

Sebagian dari orang-orang partai Republik di Amerika menuntut intervensi militer di Meksiko untuk melawan kartel. Namun, Meksiko menolak tuntutan tersebut. [ka/jm]