Menteri Luar Negeri China menilai jalan menuju pertemuan yang sudah direncanakan antara Presiden Xi Jinping dan Presiden Joe Biden tidak “mulus.” Kedua pihak harus bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan, kata kementerian luar negeri China pada Minggu (29/10).
Wang Yi bertemu Presiden Biden, serta Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, dalam kunjungan selama tiga hari ke Washington. Kedua pihak sepakat akan mengupayakan pertemuan bilateral pada KTT APEC, forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik, di San Francisco bulan depan.
Dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri China yang merangkum diskusi dengan anggota “komunitas strategis Amerika Serikat,” Wang mengatakan bahwa jalan menuju pertemuan bilateral itu tidak akan “mulus.” Kita tidak dapat mengandalkan “autopilot” untuk mewujudkannya, imbuh Wang.
Kunjungan tiga hari Wang ke Washington terjadi di saat ketegangan antara kedua negara masih tinggi, termasuk mengenai kendali ekspor Amerika Serikat terhadap teknologi canggih dan tindakan China yang lebih tegas di Laut China Timur dan Selatan.
BACA JUGA: AS dan China Belum Umumkan Pertemuan Biden-XiPernyataan itu menyebutkan bahwa meskipun masih banyak masalah yang harus diselesaikan, kedua pihak percaya bahwa mempertahankan dialog akan bermanfaat dan perlu bagi Amerika Serikat dan China.
Pertemuan itu merupakan yang terbaru dari rangkaian kontak tingkat tinggi antara kedua negara sementara mereka menjajaki kemungkinan menstabilkan hubungan yang semakin tegang di tengah munculnya konflik di Ukraina dan Israel.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri itu, Wang juga mengatakan bahwa China dan Amerika Serikat perlu “kembali ke Bali.” Hal tersebut mengacu pada pertemuan Xi dan Biden pada KTT G20 tahun lalu, di mana kedua pejabat membahas isu-isu terkait Taiwan, ketegangan perdagangan AS-China serta kerja sama untuk mengatasi masalah seperti perubahan iklim, kesehatan, dan ketahanan pangan.
Wang mengatakan kedua negara harus “menghilangkan campur tangan, mengatasi hambatan, meningkatkan konsensus dan mengumpulkan hasil.”
Isu-isu lain yang dibahas antara Wang dan Biden mencakup pertukaran militer antara Amerika Serikat dan China, serta kerja sama keuangan, teknologi dan pertukaran budaya. Mereka juga membahas krisis di Timur Tengah dan Ukraina. [ka/rs]