Korea Utara dan Selatan hari Rabu (26/12) mengadakan upacara untuk memulai proyek yang menghubungkan kembali jalan kereta api dan jalan darat kedua negara itu, meskipun pembangunan proyek itu kemungkinan belum bisa dimulai, selama sanksi atas program nuklir dan rudal Korea Utara masih berlaku.
BACA JUGA: Sanksi AS Blokir Pembangunan Jalur Kereta KoreaKedua pihak setuju pada bulan Oktober lalu untuk memulai pekerjaan menghubungkan kembali jalan-jalan kereta api dan jalan darat yang terputus sejak perang Korea tahun 1950 sampai 1953. Ini adalah contoh lain mencairnya hubungan Utara-Selatan tahun ini.
Sebuah kereta khusus membawa 100 pejabat Korea Selatan, politisi dan anggota keluarga yang terlantar akibat perang, menuju upacara di Stasiun Panmun di kota perbatasan Kaesong. Mereka bergabung dengan delegasi Korea Utara yang beranggotakan 100 orang, serta sejumlah pejabat PBB, Tiongkok, Rusia dan Mongolia, menurut Kementerian Unifikasi (Penggabungan) Korea Selatan.
Amerika dan Dewan Keamanan PBB memberi dukungan pada upacara tersebut, kata pejabat Korea Selatan, tetapi pembangunan belum dapat dimulai sementara sanksi-sanksi atas Korea Utara masih merintangi pengiriman energi dan produk-produk logam serta pasokan lainnya. (ps)