Israel melancarkan lebih banyak serangan terhadap sejumlah target di Gaza pada Rabu (4/12). Para pejabat Palestina melaporkan puluhan kematian dan cedera akibat serangan itu.
Satu serangan Israel menghantam tenda yang menampung pengungsi, menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai 28 orang di Gaza selatan, menurut direktur Rumah Sakit Nasser, Atif al-Hout, di Kota Khan Younis. Militer Israel mengatakan pesawatnya menyerang militan senior Hamas yang “terlibat dalam kegiatan teroris” di daerah tersebut.
Sedikitnya 15 jenazah dibawa ke rumah sakit, tetapi sulit untuk memastikan jumlah pasti korban tewas karena banyak yang terpotong-potong, sebagian di antaranya tanpa kepala atau terbakar parah. Serangan itu menghantam daerah Muwasi, kamp di pesisir yang luas, yang menampung ratusan ribu pengungsi.
Serangan sebelumnya di tempat lain di Gaza menewaskan delapan orang, termasuk empat anak-anak, kata pejabat kesehatan setempat.
BACA JUGA: Palestina: Fatah dan Hamas Hampir Selesaikan Rencana Pemerintahan Gaza PascaperangWarga di daerah Khan Younis mengatakan tank-tank Israel bergerak maju sehari setelah militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru, dengan alasan telah terjadi peluncuran roket oleh militan Palestina di wilayah tersebut.
Dengan jatuhnya mortir di dekat daerah permukiman, warga bergerak ke arah barat menuju Al-Mawasi, daerah di dekatnya yang ditetapkan sebagai zona kemanusiaan. Para pejabat Palestina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan tidak ada daerah aman yang tersisa di Gaza dan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya telah mengungsi beberapa kali.
Lebih jauh ke utara, serangan udara Israel lainnya menghantam tiga rumah di Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai banyak lainnya, kata layanan darurat wilayah tersebut. Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan sementara operasi penyelamatan sedang berlangsung.
Petugas medis mengatakan 11 orang tewas dalam tiga serangan udara di daerah-daerah di Gaza tengah, termasuk enam anak-anak dan seorang petugas medis. Lima dari korban tewas tersebut sedang mengantre di luar sebuah toko roti, kata mereka.
Sembilan warga Palestina lainnya tewas oleh tembakan tank di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, kata petugas medis.
Militer Israel belum mengomentari informasi yang diberikan oleh petugas medis Palestina.
Israel mengatakan militan Hamas sering menggunakan bangunan tempat tinggal, sekolah, dan rumah sakit untuk perlindungan operasional. Hamas membantahnya dan menuduh pasukan Israel melakukan serangan tanpa pandang bulu.
Sementara itu, badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet, mengatakan pada Rabu bahwa pasukan Israel telah menemukan jenazah seorang sandera yang ditawan di Gaza.
Itay Svirsky ditangkap hidup-hidup dari Israel selatan dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Israel yakin bahwa dia dibunuh saat ditawan.
Shin Bet tidak mengungkapkan rincian misi untuk menemukan jenazah Svirsky. [lt/ns]
Sejumlah informasi dalam laporan ini berasal dari The Associated Press, Agence France-Presse dan Reuters.