Berbicara dari London, direktur SOAS China Institute Steve Tsang kepada Reuters mengatakan potensi penunjukan Marco Rubio sebagai Menteri Luar Negeri AS akan menjadi tantangan tersendiri bagi China.
“Jika orang seperti Marco Rubio dikukuhkan sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, maka hal ini akan menjadi tantangan yang signifikan bagi China, terutama karena China harus mencabut sanksinya terhadap Rubio. Jika tidak, mereka tidak dapat berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS, yang merupakan situasi yang tidak dapat diterima oleh kedua negara," kata Tsang.
Rubio, mantan kandidat presiden, adalah orang yang terkenal tegas terhadap China di Senat, dan dijatuhi sanksi oleh Beijing pada tahun 2020 atas sikapnya terhadap Hong Kong setelah menghadapi sejumlah protes demokrasi.
BACA JUGA: Trump Pilih Loyalis Politik untuk Mengisi Jabatan StrategisTsang yakin agar tidak dianggap terlalu “akomodatif” terhadap pejabat senior AS seperti Rubio, Presiden China, Xi Jinping akan terlibat lebih langsung dengan Trump selama masa jabatan berikutnya sebagai presiden.
“Saya kira apa yang akan kita lihat sebagai hasilnya adalah bahwa pemerintah China kemungkinan akan menempatkan Xi Jinping untuk terlibat langsung dengan Donald Trump jauh lebih banyak daripada yang terjadi di bawah pemerintahan Biden,” lanjut Tsang.
Penunjukan pengusaha Elon Musk sebagai pejabat pemerintah juga menimbulkan pertanyaan, kata Tsang, terutama terkait keinginan Trump untuk memberlakukan tarif perdagangan terhadap China, di mana Musk memproduksi sebagian besar merek mobil Tesla.
“Dia menciptakan begitu banyak hal besar yang berbeda. Mana dia?, ayo naik ke panggung Elon! Ia menciptakan perusahaan mobil besar pertama AS dalam beberapa generasi. Dan perusahaan roketnya adalah satu-satunya yang saat ini bisa mengirim astronot Amerika ke luar angkasa," puji Trump.
BACA JUGA: Dukungan Elon Musk ke Donald Trump Picu Lonjakan Saham TeslaTerkait penunjukan Elon Musk, Tsang mengatakan, “Pemerintah China memiliki hubungan kerja yang sangat baik dengan Elon Musk karena kesepakatan yang mereka buat terkait pabrik besar di Shanghai untuk Tesla.”
Namun Tsang memperingatkan, "Jika kita kembali ke realitas pemerintahan Trump, yaitu Donald Trump yang utama dan terpenting sementara Elon Musk adalah orang yang diminta melakukan sesuatu bagi Trump, ada perbedaan antara apa yang terbaik untuk Trump dan apa yang terbaik untuk Musk, dan Trump selalu menang.”
“Saya rasa kita memperkirakan akan adanya pengecualian, dibandingkan pelonggaran tarif secara umum, untuk produk seperti kendaraan listrik,” pungkas Tsang. [my/lt]