Pejabat Senior Oposisi Tunisia Dikenai Tahanan Rumah

Para pendukung pemimpin Partai Ennahdha, Rached Ghannouchi, melakukan aksi protes di Tunis, Tunisia, pada 19 Juli 2022. (Foto: AP/Hassene Dridi)

Partai Islamis oposisi Tunisia, Ennahdha, mengatakan salah seorang pejabat seniornya, Abdel Karim Harouni, telah ditempatkan dalam tahanan rumah oleh pihak berwenang dalam sebuah keputusan yang Ennahdha sebut sebagai keputusan ilegal.

Dalam sebuah pernyataan, Ennahdha mengutuk sanksi yang dijatuhkan terhadap Harouni – satu hari sebelum ia akan ikut ambil bagian mempersiapkan kongres partai yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober mendatang – dan menyerukan pembebasannya.

Langkah ini diambil setelah pendiri partai Ennahdha, Rached Ghannouchi, ditangkap awal tahun ini dan dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena diduga menyebut polisi sebagai tiran. Partainya mengatakan proses hukum yang mendera Ghannouchi adalah pengadilan palsu.

BACA JUGA: Bencana Kekeringan di Tunisia Dapat Membahayakan Ekosistem Satwa

Presiden Tunisia Kais Saied menutup parlemen yang dipimpin Ennahdha pada tahun 2021 dan sejak saat itu partai tersebut bergerak untuk mengonsolidasikan kekuasaan di tengah meningkatnya kekecewaan publik terhadap demokrasi Tunisia.

Polisi telah menahan sejumlah tokoh oposisi pada tahun ini.

Tindakan keras terhadap oposisi diambil di tengah meningkatnya ketegangan sosial dan buruknya masalah ekonomi di Tunisia, negara yang menjadi cikal bakal “Arab Spring” atau gerakan pro-demokrasi di negara-negara Arab lebih dari 10 tahun lalu. [em/rs]