Perusahaan China terus mencari peluang investasi di Tulagi, salah satu Kepulauan Solomon yang beberapa tahun lalu berupaya di sewa oleh perusahaan China namun gagal, kata pejabat di wilayah itu.
Tulagi yang pernah menjadi ibu kota Kepulauan Solomon sebelum ibu kota negara pindah ke kota Honiara di pulau Guadalcanal, kini menjadi ibu kota Provinsi Tengah.
Pulau kecil itu menarik perhatian pada tahun 2019 ketika sejumlah rincian terungkap kepada publik mengenai kesepakatan jangka panjang yang dibuat para pemimpin provinsi yang menyewakan seluruh pulau itu ke perusahaan China.
BACA JUGA: Solomon Tangguhkan Kunjungan Angkatan Laut ASPejabat nasional menolak keabsahan perjanjian itu, yang membangkitkan kecurigaan bahwa perusahaan itu bermaksud mengembangkan infrastruktur yang bisa digunakan untuk keperluan militer.
Polycarp Galai, perdana menteri Provinsi Tengah pada bulan Juli, kepada VOA mengatakan meskipun investasi sebelumnya gagal, ia masih tertarik untuk mengundang investor ke provinsinya.
"Kami mencoba menghubungi pengusaha lain untuk datang dan menanamkan modalnya di Provinsi Tengah. Tapi untuk saat ini, saya belum bisa mengumumkan perusahaan mana," kata Galaigu.
Galaigu mengatakan ada beberapa pertanyaan dari perusahaan China, kebanyakan mencari peluang di sektor perikanan dan pariwisata. [my/pp]