Sementara para pemimpin dunia secara cermat mengamati kekisruhan di Mesir, para top diplomat Uni Eropa mendesak Presiden Mesir Hosni Mobarak untuk menanggapi keluhan-keluhan dari pemrotes anti pemerintah dan berdialog dengan pihak oposisi.
Catherine Ashton mengatakan sebelum pertemuan dengan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels pada hari Senin bahwa Mubarak harus menanggapi “keluhan wajar dari rakyat Mesir.” Ia menyerukan sebuah “jalan maju damai” segera didasarkan pada dialog dengan semua unsur dari masyarakat madani.
Sementara itu Presiden Barack Obama menyerukan “peralihan yang tertib” ke pemerintahan yang lebih tanggap di Mesir.
Para pemimpin Inggris, Perancis dan Jerman telah mendesak rekan setara mereka dari Mesir untuk “memulai sebuah proses transformasi yang harus dicerminkan dalam bentuk sebuah pemerintahan berbasis luas serta lewat pemilihan yang bebas dan adil.”
Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy serta Kanselir Jerman Angela Merkel belum menyerukan agar Mubarak undur diri.
Di Israel Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya mengikut protes anti pemerintah di Mesir dengan “penuh kewaspadaan” dan ia berharap hubungan damai kedua negara akan berlangsung terus.
Negara Arab dengan lebih dari 80 juta penduduk ini memiliki persetujuan perdamaian dengan Israel serta memainkan peranan penting sebagai penengah antara Israel dan Palestina.
Tetapi terdapat sikap anti Israel yang cukup besar di Mesir, dan analis mengatakan, Israel prihatin bahwa sebuah pemerintahan Mesir yang baru akan membatalkan persetujuan perdamaian tersebut.