Para pejuang oposisi Suriah yang didukung Turki, Kamis (27/2), berhasil merebut kembali sebuah kota strategis di baratlaut Suriah. Kontrol terhadap kota itu memutus jalan raya utama yang menghubungkan ibu kota, Damaskus, dengan Aleppo, di bagian Utara Suriah, yang baru beberapa hari dibuka kembali oleh pemerintah sejak 2012.
Media pemerintah dan sejumlah aktivis oposisi mengatakan, meskipun kehilang kontrol atas kota Saraqeb, pasukan pemerintah, Kamis (27/2), membuat kemajuan di bagian selatan negara itu. Mereka berhasil mengambilalih hampir semua bagian selatan Provinsi Idlib dengan menguasai lebih dari 20 desa.
Kehilangan kontrol atas Saraqeb, yang berada di jalan raya yang disebut M5, merupakan kemunduran bagi pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sebelumnya, para pejabat pemerintah Suriah sesumbar mengatakan bahwa pembukaan kembali jalan penting ini merupakan kemenangan besar dalam konflik yang telah berlangsung sembilan tahun.
Usaha militer pemerintah untuk merebut kembali Idlib, kubu pertahanan terakhir oposisi di negara itu, telah memicu bencana kemanusiaan karena mendorong gelombang pengungsian besar-besaran. Menurut PBB, hampir 950.000 warga sipil terpaksa mengungsi dan lebih dari 300 di antara mereka tewas.
Kelompok Pengawas HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan para pejuang oposisi merebut Saraqeb setelah kota itu dibombardir pasukan Turki. Turki dan Rusia mendukung pihak yang bertentangan di Suriah, dengan Ankara yang mendukung oposisi dan Moskow mendukung Assad. [ab/uh]