Pekan Fesyen Berdampak Besar pada Ekonomi New York

Busana dari koleksi Naeem Khan ditampilkan di Pekan Fesyen, 11 September 2018 di New York.

New York, salah satu ibu kota fesyen dunia, menggelar perhelatan besar selama delapan hari setiap September yang disebut Pekan Fesyen (Fashion Week). Bagi para perancang busana, ini adalah peluang yang penting untuk memamerkan kreasi mereka. Dan seperti yang dilaporkan wartawan VOA Laura Sepulveda, pekan fesyen juga merupakan sumber pendapatan bagi kota New York.

Setiap setahun sekali, Pekan Fesyen memberikan pelung bagi para desainer untuk memperlihatkan hasil karya mereka di panggung global dan menarik minat pembeli.

Lewat pertunjukkan penuh warna, tekstur dan catwalk, para desainer berupaya menaklukkan pasar fesyen dunia.

"Ini adalah industri yang sangat berdampak besar pada ekonomi karena menghasilkan sekitar 900 juta dolar setahun," kata Albania Rosario dari Perancang Fesyen Amerika Latin.

Dan manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh orang-orang yang terlibat dalam industri itu. Sebagian dari dana tersebut juga mengalir ke semua bagian dari ekonomi lokal.

"Dari model, restoran, perancang, produsen, bahkan pasar real estat juga mendapat manfaat dari semua yang berkaitan dengan industri fesyen di New York," kata Rosario menambahkan.

Menjadi bagian dari acara ini memerlukan jaringan dan biaya besar.

"Apabila perancang busana ingin datang dan menampilkan kreasi mereka di Pekan Fesyen New York, mereka harus siap mengeluarkan sedikitnya $200 ribu dolar," papar Rosario.

Dan itu baru awalnya, kata Albania, karena biaya menyewa stan dan mempekerjakan staf, model, penata rias dan lain-lain belum termasuk dan bisa semakin mahal apabila acara tahun ini bertambah populer.

Sebagian pengamat yakin pengamat fesyen tahun ini bisa meraup pendapatan lebih banyak bagi kota itu dibandingkan acara olahraga seperti AS Terbuka, Marathon New York City dan Super Bowl 2014. [vm]