Pekan Mode Dakar, Bawa Gaya Kembali ke Jalanan

"(Peragaan) Busana ada di mana-mana di Dakar," kata pendiri dan desainer Dakar Fashion Week, Adama Paris, 29 Juni 2017.

Salah satu acara terbesar Dakar Fashion Week atau Pekan Mode Dakar diadakan dengan gratis dan menampilkan peragaan busana untuk kalangan kelas pekerja. Pendiri acara tersebut, perancang Senegal Adama Paris mengatakan, "Parade jalan" adalah acara favoritnya minggu ini, karena dia bisa kembali ke jalanan, tempat asalnya.

Tepat di seberang jalan dari tempat bis umum yang bergerak cepat berhenti sebentar untuk menjemput penumpang, Moussa Diouf memasang sepatu Nike, Adidas dan Puma di dinding semen pendek. Dindingnya berada di satu sisi catwalk atau panggung peragaan darurat di lingkungan Niary Tally di Dakar, Senegal.

Di seberang panggung yang bersinar, Nicole Coly menjual kain mengkilap meteran di toko kecilnya. Kain brokat adalah salah satu yang laris sekarang, katanya.

Para penjaja mode itu mengapit sebuah catwalk besar yang disiapkan untuk "Parade Jalan" acara tahunan Dakar Fashion Week atau DFW. Selain peragaan busana tradisional mereka di hotel berbintang, setiap tahun DFW mengadakan peragaan busana gratis di lingkungan kelas pekerja Dakar.

Katy dan Fallou berpose di Niary Tally, Dakar, kawasan kelas buruh, lokasi penyelenggaraan Dakar Fashion Week menggelar peragaan busana "Street Parade" tahun ini, 29 Juni 2017.

"Peragaan ini acara favorit saya, karena kami membawa kembali mode ke jalanan," kata pendiri dan perancang busana Adama Paris. "Untuk tahun-tahun mendatang, saya ingin acara ini menjadi lebih populer karena penting untuk mengilhami kawula muda datang ke jalan ini dengan mode kelas atas.

Fashion dari jalanan, jadi pada dasarnya apa yang kita lakukan adalah mengambil kembali mode di tempatnya."

Peragaan busana ini terbuka untuk umum, dan 11 dari lebih dari 30 perancang mode dari sembilan negara ikut untuk memamerkan karya baru mereka. [ps/al]