Perekonomian AS menambah 4,8 juta pekerja baru bulan Juni 2020, ketika Amerika berjuang untuk pulih setelah penutupan bisnis akibat pandemi virus corona. Pemerintah AS hari Kamis (2/7) menyatakan 1,4 juta pekerja lagi yang di-PHK minta tunjangan pengangguran pekan lalu.
Pengangguran AS turun menjadi 11,1% bulan Juni 2020 ketika ekonomi menambahkan 4,8 juta pekerjaan baru, menurut laporan pemerintah Kamis (2/7). Akan tetapi pemulihan pasar kerja itu diperkirakan tersendat lagi karena babak baru penutupan bisnis dan PHK yang dipicu oleh perebakan kembali virus corona.
Berita itu muncul ketika jumlah infeksi yang dikonfirmasi per hari di AS melonjak ke angka tertinggi, yaitu 50.700 infeksi, lebih dari dua kali lipat dibanding sebulan terakhir, berdasarkan perhitungan Johns Hopkins University.
BACA JUGA: Belanja Konsumen AS Naik 8,2% Bulan MeiSementara di Gedung Putih, Presiden Donald Trump, yang menghadapi persaingan ketat untuk terpilih kembali pada Pemilu November mendatang, melawan mantan Wakil Presiden Joe Biden, gembira mengumumkan tingkat pertumbuhan pekerjaan bulan Juni itu.
“Para pekerja yakin dapat mencari pekerjaan. Pasar saham melonjak. Ini bukan angka yang dicapai oleh presiden lain. Semuanya kembali lebih cepat dari yang kita duga. Kita akan capai kuartal ketiga yang fantastis. Tahun depan akan menjadi tahun yang luar biasa untuk pekerjaan,” kata Trump.
Beberapa ekonom memperkirakan pemulihan tersebut akan makan waktu lebih lama dari yang diperkirakan Trump, dan tingkat pengangguran cenderung mendekati angka dua digitpada akhir tahun 2020.
Sementara pasar kerja membaik untuk bulan kedua berturut-turut, laporan Departemen Tenaga Kerja itu menunjukkan AS masih jauh dari pemulihan dari kerugian besar-besaran yang diderita pada musim semi tahun ini. Perbaikan lapangan kerja itu telah memulihkan sekitar sepertiga dari 22 juta pekerjaan yang hilang.
Sebelum keluar dari ruang rapat Gedung Putih tanpa memberi wartawan kesempatan bertanya, Trump mengatakan, “Kami tidak ciut dan negara kita tidak akan menjadi lemah.”
Presiden Amerika itu menegaskan dukungannya pada pemberian tambahan bantuan $ 1.200 stimulus untuk sebagian besar pembayar pajak, bahkan beberapa rekannya dari Partai Republik menyuarakan keprihatinan terkait utang nasional negara yang terus membengkak dan kini mencapai lebih dari $ 26 triliun.
Pemimpin Bank Sentral, Jerome Powell awal pekan ini mengatakan, langkah perbaikan ekonomi AS mendatang masih tetap "penuh ketidakpastian." Ia menambahkan pemulihan itu sangat tergantung pada penanggulangan pandemi.
Bank Sentral AS memperkirakan pengangguran akan turun menjadi 9,3% pada akhir tahun 2020 dan menjadi 6,5% pada akhir tahun 2021, kemajuan yang lebih besar dari perkiraan sebagian ekonom. [mg/ii]