Sejumlah pekerja telah mulai membersihkan pantai di distrik Lobitos, di barat laut Peru dari tumpahan minyak yang mengancam ekosistem dan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut, termasuk pariwisata.
Tumpahan terjadi di Piura, yang berjarak 10 kilometer dari kilang Talara.
Ricardo Bancayan, Walikota Lobitos, menyesalkan lima pantai yang sebelumnya “sehat” telah terkontaminasi.
“Ada 5 pantai yang rusak total; 5 pantai yang sepenuhnya sehat yang telah dirusak untuk keperluan pariwisata dan perikanan, ekstraksi teritip seperti lobster dan makanan laut lainnya yang kami pasarkan di pasar lokal,” ujarnya.
Bencana lingkungan baru ini disebabkan oleh perusahaan minyak negara “Petroperu”, yang dalam sebuah pernyataan mengatakan “mendeteksi keberadaan minyak di laut selama manuver sebelum memuat minyak ke dalam kapal POLYAIGOS, di terminal kapal selam Kilang Talara, yang terletak 10 kilometer selatan pantai Las Capullanas."
BACA JUGA: Bahan Bakar Tanker Rusia yang Tenggelam Cemari Laut KrimeaPetroperu mengatakan pihaknya telah segera mengendalikan situasi dan menghentikan operasi pada Sabtu (21/12) pagi, sebagai tindakan pencegahan.
Tumpahan telah meluas ke beberapa pantai di Lobitos.
Perusahaan milik negara Petroperu belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai insiden tersebut atau jumlah minyak mentah yang tumpah.
Badan Pengkajian dan Pengawasan Lingkungan Hidup melaporkan pihaknya telah memulai pemantauan lingkungan hidup.
Salah satu tumpahan minyak terbesar di Peru pada tahun 2022 dianggap sebagai bencana ekologis. [em/ka]