Pelaku Pembocoran Dokumen Rahasia Pentagon Dijatuhi Hukuman 15 Tahun Penjara

  • Associated Press

Gambar sketsa pengadilan yang memperlihatkan terdakwa Jack Teixeira (kanan), pelaku pembocoran dokumen rahasia Pentagon, saat hadir di pengadilan distrik di Boston, pada 14 April 2023. (Foto: Margaret Small via AP)

Seorang hakim federal pada Selasa (12/11) telah menjatuhkan hukuman penjara selama 15 tahun terhadap seorang anggota Garda Nasional Udara Massachussetts, setelah dia mengaku membocorkan dokumen militer yang berisfat sangat rahasia tentang perang di Ukraina.

Sang pelaku, Jack Teixeira, sebelumnya telah mengaku bersalah atas enam butir tuduhan bahwa dia secara sengaja menyimpan dan menyebarkan informasi pertahanan nasional, sebuah pelanggaran berdasarkan Undang-undang Anti-Spionase. Ketika dibawa ke dalam ruang pengadilan untuk mendengarkan vonis terhadap dirinya yang dijatuhkan oleh Hakim Distrik Indira Talwani, Teixeira tampak tidak bereaksi banyak.

Sebelum pembacaan vonis dilakukan, Teixeira meminta maaf atas perbuatannya.

Pembocoran dokumen rahasia tersebut meningkatkan kekhawatiran akan kemampuan AS dalam melindungi rahasia paling pentingnya dan memaksa pemerintahan Presiden Joe Biden berusaha keras untuk menanggulangi dampak dari aksi pembocoran tersebut.

BACA JUGA: WSJ: Amerika Percepat Pengiriman Rudal Interseptor ke Ukraina

Insiden itu telah mencoreng nama Pentagon, yang kemudian memperketat kendali penjagaan dokumen rahasia lainnya dan menghukum anggotanya yang terbukti gagal mengambil langkah yang diperlukan dalam merespons perilaku Teixeira yang mencurigakan.

Berbicara seusai pembacaan vonis, Jaksa Joshua Levy mengatakan Teixeira "telah membayar harga yang mahal untuk peraturan yang ia langgar dan kerusakan yang ia sebabkan."

Kebocoran itu mengungkapkan penilaian rahasia tentang perang Rusia di Ukraina, termasuk informasi terkait pergerakan pasukan di Ukraina, dan pengadaan pasokan dan alat untuk tentara Ukraina. Teixeira juga mengaku bahwa mengunggah informasi terkait rencana musuh AS untuk mencelakai pasukan AS yang bertugas di luar negeri. [jm/ns/rs]