Pelancong Natal Terdampar di Sejumlah Kota Eropa

Badai salju dan cuaca dingin mengakibatkan pembatalan penerbangan di bandara Berlin, Jerman.

Cuaca musim dingin yang parah telah memaksa sejumlah bandara utama di kota-kota besar di Eropa itu untuk membatasi operasi penerbangan.

Ribuan orang hendak bepergian karena Natal masih terlantar di daratan Eropa hari Jumat, setelah cuaca musim dingin yang parah memaksa sejumlah bandara utama di benua itu untuk membatasi operasi.

Bandara Charles de Gaulle di luar kota Paris membatalkan sepertiga jadwal penerbangannya hari Jumat, karena kurangnya cairan untuk membuat pesawat bebas es. Sejumlah penerbangan di Belgia dan Jerman juga terpengaruh selagi badai musim dingin sekali lagi menghantam Eropa.

Beratus orang diminta untuk meninggalkan salah satu bagian terminal Charles de Gaulle karena khawatir atapnya yang keberatan salju kemungkinan akan roboh. Ini merupakan terminal sama dimana sebagian atapnya roboh tahun 2004, menewaskan empat orang.

Hujan salju yang deras memaksa ditutupnya bandara Dublin di Irlandia, membuat 40 ribu penumpang terlantar hingga hari Jumat, saat penerbangan dimulai kembali. Operasi di bandara Heathrow London juga mulai kembali normal hari Jumat, seteah berhari-hari pembatalan penerbangan terkait cuaca buruk.

Para penumpang yang terdampar di bandara Charles-de-Gaulle Roissy, Paris terpaksa tidur di lantai bandara, 24 Desember 2010.

Sementara itu, para pejabat penerbangan Perancis telah meminta maskapai-maskapai penerbangan untuk mengurangi setengah penerbangannya yang menggunakan bandara Charles de Gaulle di Paris selama beberapa jam, karena kekurangan cairan yang digunakan untuk membuat pesawat bebas es.

Otoritas penerbangan hari Jumat mengatakan, mereka kesulitan untuk mendapatkan persediaan glycol atau pencair es. Kantor berita Perancis melaporkan Menteri Perhubungan Nathalie Kosciusko-Morizet telah memperingatkan penundaan bagi sejumlah penumpang yang dapat diperpanjang hingga Hari Natal.

Pengurangan penerbangan terjadi tepat setelah penumpukan penumpang di Paris yang menunggu penerbangan berkurang, setelah hari-hari tidak terbangnya pesawat karena buruknya cuaca.