Ketika Partai Demokrat mengambil alih kursi kepresidenan dan meraih mayoritas tipis di kedua majelis Kongres pada tahun 2021, harapan umum yang timbul adalah cengkeraman mereka pada kekuasaan di Washington akan memiliki batas akhir.
Kebijaksanaan konvensional dan sejarah pemilihan AS menunjukkan bahwa dalam pemilihan sela 2022, Partai Republik kemungkinan akan mengambil alih DPR, Senat, atau keduanya.
Meski demikian, sekarang mulai tampak kemungkinan bahwa Presiden Joe Biden dan rekan-rekannya dari Partai Demokrat berkesempatan untuk melawan sejarah dan memperluas kendali mereka atas pemerintah federal selama dua tahun lagi.
BACA JUGA: Kepala Bank Sentral AS: Inflasi Bakal Picu “Penderitaan”Untuk lebih jelasnya, kemungkinan pemenang pada pemilu sela mendatang masih condong pada Partai Republik yang mengambil alih setidaknya sebagian dari aparatur legislatif federal setelah pemilihan pada bulan November.
Secara historis, partai presiden yang sedang berkuasa cenderung kehilangan kursi di Kongres selama paruh waktu. Kehilangan satu kursi saja di Senat yang sekarang terbagi sama kuat 50-50 akan mengubah kontrol yang ada saat ini dan menjadikan Senat di bawah kendali Partai Republik, dan di DPR, mayoritas sembilan suara Demokrat saat ini bisa dengan mudah lenyap.
Selain itu, AS masih menyesuaikan diri dengan inflasi harga yang tinggi, yang telah mendorong biaya hidup bagi kebanyakan warga Amerika. Dan peringkat persetujuan atas kinerja Biden yang rendah dalam jajak pendapat publik tetap menjadi hambatan bagi partainya, meskipun popularitasnya telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. [my/jm]