Elnaz Rekabi, yang bertanding di kejuaraan panjat tebing Asia di Korea Selatan tanpa mengenakan hijab yang diwajibkan bagi para atlet perempuan Iran, tiba di Teheran dengan sambutan pendukung dan penggemarnya pada Rabu pagi. Ia datang di tengah-tengah kekhawatiran bahwa ia akan ditangkap dan dilarang bepergian lagi.
Begitu Rekabi tiba di Iran, ia tampil di depan kamera dua kantor berita pemerintah, memberitahu mereka bahwa sebagaimana yang ia posting di akun Instagram yang terkait dengannya, “insiden ini benar-benar tidak disengaja.”
“Karena saya sibuk mengenakan sepatu dan peralatan, saya jadi lupa mengenakan hijab dan kemudian saya bertanding,” ujarnya.
Dalam menanggapi pertanyaan lain mengenai reaksi terhadap penampilannya dalam pertandingan tanpa berhijab, Rekabi mengatakan, “Saya kembali ke Iran dengan pikiran tenang meskipun saya mengalami banyak ketegangan dan stres. Tetapi sejauh ini, terima kasih Tuhan, tidak ada sesuatu pun yang terjadi.”
Setelah pertandingan hari Minggu lalu, ada laporan bahwa teman-teman Rekabi tidak dapat menghubunginya dan ada kekhawatiran mengenai keselamatannya.
Rekabi bertanding tanpa hijab di tengah-tengah protes di Iran yang telah berlangsung sejak kematian Mahsa Amini, 22, di dalam tahanan polisi bulan lalu. Amini ditahan polisi moral Iran karena melanggar aturan berpakaian di negara itu.
Rekabi menduduki tempat keempat dalam kompetisi hari Minggu. Pada tahun 2021, ia meraih medali perunggu dalam nomor kombinasi putri di Kejuaraan Panjat Tebing Dunia.
Federasi Olahraga Panjat Tebing Internasional mengemukakan dalam sebuah pernyataan hari Selasa bahwa organisasi itu telah melakukan kontak dengan Rekabi dan “berupaya untuk mendapatkan fakta.” Federasi itu juga mengatakan akan terus memantau kondisi Rekabi setelah ia tiba di Iran.
“Penting sekali untuk menekankan bahwa keselamatan atlet adalah yang terpenting bagi kami dan kami mendukung setiap upaya untuk menjaga anggota komunitas kami yang berharga tetap aman dalam situasi seperti ini,” kata federasi itu. [uh/ab]