Satu perusahaan pemasok Apple Inc di China timur membantah tuduhan organisasi hak asasi di New York bahwa para pekerja perusahaan pemasok itu bekerja keras dengan jam kerja 10 jam di tengah kebisingan dan polusi, tanpa gaji lembur yang layak atau perlindungan keselamatan yang memadai untuk membuat MacBook dan komponen iPhone, kemudian pekerja pulang ke asrama yang kotor dengan air mandi yang dingin.
Tuduhan tersebut menunjukkan kesulitan mengelola rantai pemasokan global yang rumit, biarpun bagi perusahaan seperti Apple yang telah secara terbuka menerima pemilihan sumber komponen yang ethnis sebagai prioritas perusahaan.
Catcher Technology Co. Ltd, yang menjalankan pabrik di Suqian, kira-kira 500 kilometer sebelah barat laut Shanghai, mengatakan hari Rabu (17/1) dalam pernyataan bahwa perusahaan itu telah menyelidiki dan “memeriksa dan mendapati bahwa tidak ada dari tuduhan tersebut, benar.” Catcher juga mengatakan perusahaan itu akan segera membeli lahan dekat paberik untuk membangun asrama baru karena perusahaan “berusaha keras untuk meningkatkan taraf hidup karyawan kami,” kata pernyataan perusahaan tersebut.
China Labor Watch mengatakan temuannya, yang diberitakan Selasa malam (16/1), adalah hasil penyelidikan rahasia yang berlangsung dari bulan Oktober tahun 2017 hingga Januari tahun 2018.
Menurut hasil penyelidikan itu, para pekerja yang tidak menggunakan sarung-tangan yang wajar, menderita gatal-gatal dan kulit mengelupas pada tangan mereka. Lainnya mengalami oli mesin terpercik ke mata mereka. Pintu utama ruang kerja hanya 30 centimeter lebarnya dan asrama tidak mempunyai pintu darurat, yang jelas bahaya besar dalam kebakaran, kata China Labor Watch.
Laporan itu disertai foto-foto asrama yang berjubel dan foto air limbah yang berbuih, yang kata China Labor Watch, meluap ke trotoar. [gp]