JBS Foods, pemasok daging terbesar di dunia, terpaksa menutup operasinya di Australia dan Amerika Utara pada hari Senin (31/5), karena perusahaan itu telah menjadi sasaran serangan siber pada akhir pekan, kata para pejabat di kantor pusatnya di Brazil. Pihak berwenang menyatakan sedang berupaya mengatasi dampak penutupan itu.
Cabangnya di AS, JBS USA, mengeluarkan pernyataan setelah serangan itu yang menyebutkan mereka mengambil “tindakan segera, menghentikan semua sistem yang terimbas, memberitahu pihak berwenang, serta mengaktifkan jejaring global profesional teknologi informasi dan pakar dari pihak ketiga perusahaan” untuk mengatasi masalah tersebut, kata Reuters.
BACA JUGA: Biden Teken Perintah Eksekutif Keamanan Siber Pasca Peretasan Colonial PipelineSebagian transaksi dengan pelanggan dan pemasok mungkin tertunda karena serangan siber itu, kata perusahaan tersebut.
Belum ada bukti sejauh ini bahwa data pribadi pelanggan dan pemasok atau pegawai yang telah dibobol, kata perusahaan itu. Sistem cadangan teknologi informasi perusahaan itu tidak terpukul oleh apa yang dikatakan perusahaan tersebut sebagai “serangan keamanan siber yang terorganisasi.”
Perusahaan pengepakan daging terbesar di dunia itu beroperasi di Kanada, Inggris, Eropa, Selandia Baru dan Meksiko. [uh/ab]