Pembangkang Iran Harus Masuk Penjara Sebelum Pulih dari Operasi

Shahla Jahanbin. (Foto: dok).

Pihak berwenang Iran telah memberitahu seorang perempuan pembangkang yang baru-baru ini dijatuhi hukuman penjara 3,5 tahun bahwa ia hanya punya waktu pemulihan dua bulan dari operasi punggung yang diperlukannya, sebelum ia mulai menjalani hukumannya.

Seorang sumber di Iran yang mengetahui situasi yang dialami Shahla Jahanbin Senin (18/5) mengatakan kepada VOA, Jahanbin pergi ke penjara Evin di Teheran pekan lalu untuk menyerahkan surat dari kantor kesehatan di pengadilan bahwa ia perlu melakukan operasi punggung.

Jahanbin, yang merawat ibunya yang sakit di Teheran, juga mengalami beberapa gangguan kesehatan termasuk osteoarthritis, suatu penyakit sendi degeneratif yang mempengaruhi leher dan pundaknya.

Menurut sumber itu, pihak berwenang di penjara Evin memberitahu Jahanbin bahwa jika ia jadi melakukan operasi untuk mengobati osteoarthritis-nya, ia hanya diberi waktu dua bulan untuk pulih sebelum mulai menjalani masa hukuman 3,5 tahun.

Jahanbin adalah satu dari 14 perempuan Iran yang menandatangani sepucuk surat terbuka bertanggal 9 Agustus 2019. Pihak berwenang menahan Jahanbin pada 21 Agustus 2019 dan kemudian menuduh ia serta para penandatangan lain surat itu melakukan “propaganda menentang negara” dan “berkumpul dan berkolusi menentang keamanan nasional.” Setelah dibebaskan dengan jaminan pada bulan November, pihak berwenang Iran menyatakan ia bersalah atas kedua pelanggaran itu. Pada Februari lalu, ia dijatuhi hukuman penjara 3,5 tahun. Jahanbin bersikukuh bahwa ia tidak bersalah. [uh/ab]