Pejabat-pejabat Iran hari Minggu mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir negara itu, PLTN Bushehr, telah berhasil terhubung ke jaringan listrik nasional.
PLTN Bushehr dilaporkan menghasilkan listrik 60 megawatt. PLTN itu melewati batas waktu awal operasi yaitu akhir Agustus karena beberapa kali penundaan. DPR Iran menyalahkan para kontraktor Rusia atas penundaan tersebut.
Bulan lalu, suratkabar Aftab mengutip anggota DPR Asgar Jalalian yang mengatakan perusahaan energi pemerintah Rusia, Rosatom, mangkir dari janji-janji terkait konstruksi PLTN itu.
Ia mengatakan biaya konstruksi PLTN naik, sebagaian karena kontrak Iran dengan Rosatom tidak memiliki batasan biaya ataupun batasan waktu. Rosatom tidak berkomentar mengenai tuduhan anggota DPR Iran tersebut.
Jalalian adalah anggota komite parlemen Iran urusan pengawasan status PLTN, yang telah mengalami beberapa kali penundaan sejak Rusia mulai membangunnya tahun 1995.
Amerika dan sekutu-sekutunya menuduh Iran mencoba mengembangkan senjata nuklir dengan kedok program energi sipil, tetapi Iran membantahnya.