Sejumlah agen Patroli Perbatasan Amerika Serikat di sektor Yuma, Arizona, yang berbatasan dengan Meksiko bersiap akan kemungkinan lonjakan penyeberangan perbatasan ilegal ketika pembatasan COVID-19 berakhir pada Mei mendatang.
"Kami telah meningkatkan personel koordinator pemrosesan, spesialis entri data, penjaga keamanan, dan terus membangun kapasitas di sektor lokal untuk merawat populasi yang rentan dan masuknya migran dalam jumlah besar," kata wakil kepala agen patroli sektor Yuma, Dustin Caudle, pada konferensi pers di Yuma pada Kamis (27/4). Pejabat-pejabat dari Guatemala dan Meksiko juga hadir dalam konferensi pers tersebut.
Pembatasan perbatasan terkait COVID-19 diberlakukan sejak 2020, dan akan berakhir pada 11 Mei mendatang.
Rencana pemerintah Biden untuk mencabut aturan pembatasan itu, yang dikenal sebagai Title 42, berpusat pada peraturan baru yang diperkirakan akan tuntas dalam beberapa pekan ke depan. Aturan itu mirip kebijakan era Trump yang diblokir oleh pengadilan Amerika Serikat. Peraturan itu akan menolak suaka bagi migran yang melewati negara lain tanpa mencari perlindungan di sana terlebih dulu atau yang gagal untuk masuk dengan menggunakan opsi hukum Amerika Serikat.
Sementara itu, pada konferensi pers yang sama, para pejabat memperingatkan para migran agar tidak melakukan perjalanan melalui padang pasir untuk sampai ke Amerika Serikat. Mereka mendesak migran untuk menelepon 911 jika mereka melewati padang pasir dan mengalami masalah.[ka/jm]