Pemberontak Houthi Yaman telah menahan pejabat lain Kedutaan Besar Amerika di sana yang telah lama ditutup. Total, setidaknya 11 mantan staf lokal yang ditahan Houthi, menurut laporan pejabat Yaman dan lainnya.
Houthi, yang didukung Iran dan menguasai ibu kota, Sanaa, dan sebagian besar utara Yaman, menahan seorang mantan petugas pers Kedubes Amerika pekan lalu, menurut seorang pengacara hak asasi di Sanaa, Abdel-Majeed Sabra, dan anggota keluarga seorang tahanan yang tidak mau disebut namanya karena takut akan pembalasan.
Sabra mengatakan mantan petugas pers itu ditahan di fasilitas Otoritas Keamanan dan Intelijen yang dikelola Houthi. Belum jelas apakah Houthi telah mendakwa pria itu atau tahanan lainnya dari staf Kedutaan, katanya. Ia menambahkan, staf terakhir ditahan sebulan setelah pemberontak itu menangkap mantan wakilnya di kedutaan.
BACA JUGA: Lima Staf PBB Diculik di Yaman SelatanHari Selasa (22/2), pemberontak Houthi membawa pulang staf kedutaan yang terakhir ditahan itu untuk digeledah, dan kembali membawanya pergi.
Departemen Luar Negeri mengatakan dalam email kepada kantor berita Associated Press minggu ini bahwa pemerintah Amerika "tidak henti-hentinya" berupaya membebaskan staf-staf lokal kedutaan.
Begitu terjadi konflik pada 2015, Amerika menutup kedutaan besarnya di Yaman, negara termiskin di Jazirah Arab.[ka/lt]