Sebuah kapal milik AS di Teluk Aden pada hari Rabu (17/1) diserang oleh pesawat tak berawak pembawa bom yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi Yaman, kata sejumlah pejabat.
Serangan terhadap kapal Genco Picardy itu merupakan serangan kedua dalam beberapa hari terakhir yang menarget kapal-kapal yang terkait langsung dengan Amerika, setelah koalisi pimpinan AS melancarkan serangan terhadap Houthi.
Serangan itu juga semakin menyoroti risiko pengapalan melalui jalur air penting tersebut di tengah perang Israel-Hamas yang masih berlangsung di Jalur Gaza.
BACA JUGA: AS Kembali Masukkan Houthi di Yaman sebagai Entitas TerorisSerangan itu terjadi sekitar 110 kilometer di tenggara Aden, di mana pesawat tak berawak itu menabrak kapal tersebut, kata Operasi Perdagangan Maritim Inggris, yang merupakan cabang angkatan laut Inggris yang bertugas mengawasi perairan Timur Tengah.
Kapten kapal melaporkan terjadinya kebakaran di atas kapal tersebut yang sudah berhasil dipadamkan, ungkapnya. “Kapal dan awaknya selamat dan melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya,” tambahnya.
Brigadier Jenderal Yahya Saree, juru bicara militer Houthi, mengatakan bahwa kapal yang diserang adalah kapal curah Genco Picardy.
Data pelacakan satelit mengidentifikasi kapal itu meninggalkan Arab Saudi beberapa hari yang lalu untuk berangkat menuju India.
Houthi “memastikan bahwa respons terhadap serangan Amerika Serikat dan Inggris pasti akan dilakukan, dan serangan baru apa pun tidak akan dibiarkan berlangsung tanpa pembalasan dan hukuman,” kata Saree dalam rekaman video.
BACA JUGA: Prancis Tidak Ikut Serta dalam Koalisi AS-Inggris untuk Serang Houthi Demi Hindari Eskalasi RegionalData kepemilikan kapal mencantumkan perusahaan asal Kota New York Genco Ship Management sebagai pemilik kapal Genco Picardy. Perusahaan itu tidak segera membalas permintaan tanggapan.
Houthi mengatakan, serangan itu ditujukan untuk mendukung Hamas dan warga Palestina yang terjebak di Jalur Gaza di tengah perang Israel-Hamas.
Namun mereka sering menarget kapal-kapal yang memiliki hubungan yang lemah atau tidak jelas dengan Israel, sehingga membahayakan pelayaran di rute utama perdagangan global.
Serangan-serangan tersebut kini telah meluas hingga mengenai kapal-kapal yang terkait dengan AS. [rd/rs]