Pembersih Telinga Masih Penyebab Utama Pecah Gendang Telinga

Seorang pedagang kaki lima sedang membersihkan telinga seorang pria menggunakan cotton bud di Mumbai, 24 Mei 2011. (Foto:Dok)

Data unit gawat darurat Amerika Serikat memastikan memasukan benda-benda apa saja yang lebih kecil dari lengan anda, bisa merusak gendang telinga.

Sebanyak 66 pasien yang dirawat karena mengalami trauma kebocoran selaput timpani, mencelakai diri sendiri dengan menusukkan “alat-alat” ke telinga mereka. Hampir setengah dari kasus ini disebabkan oleh penggunaan kapas untuk membersihkan telinga.

“Dalam pengalaman kami, alat dengan ujung kapas (Q-tips atau produk cotton bud lainnya), adalah alat paling sering digunakan pasien untuk membersihkan telinga mereka,” kata penulis utama, Dr. Eric Carnoil, spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dari Universitas Toronto mengatakan kepada Reuters Health melalui email.

“Dugaan kami, sebagian besar dari cedera ini diakibatkan para pasien mencoba mengeluarkan kotoran telinga,” kata Carnoil.

Selaput timpani atau gendang telinga adalah bagian yang mengirimkan suara dari telinga luar ke tulang-tulang di dalam telinga dan melubangi lapisan tersebut bisa mengakibatkan kehilangan pendengaran.

Dokter spesialis THT banyak menemui pasien datang ke tempat prakteknya dengan selaput timpani yang berlubang akibat infeksi atau trauma, kata Carnoil.

Studi ini memusatkan pada penyebab kebocoran gendang telinga. Banyak pasien tidak menyadari mereka bisa mencederai saluran telinga, mendorong kotoran telinga lebih dalam atau bahkan memecahkan gendang telinga, ujar Carnoil.

Sekitar 60 persen pasien adalah kaum pria dan kebanyakan berusia 18 tahun atau lebih muda. “Instrumentasi saluran telinga” adalah penyebab cedera untuk 65 persen kasus dan 45 persen dari angka ini disebabkan oleh penggunaan alat berujung kapas, menurut studi tersebut.

Bagi anak-anak dari bayi hingga usia 5 tahun, benda-benda asing adalah penyebab 86 persen cedera dan 66 persen pada anak usia 6 hingga 12 tahun. Diantara orang dewasa berusia 37 tahun hingga 54 tahun, memasukkan benda asing ke dalam telinga menyebabkan gendang telinga berlubang sebanyak 55 persen dan 67 persen di kalangan dewasa berusia 55 tahun atau lebih.

Selain pembersih telinga berujung kapas atau cotton bud, alat-alat lainnya termasuk jepit rambut, mainan, sisir, pensil, sedotan, tusuk gigi dan tusukan permen loli.

Kegiatan di air, seperti ski air dan menyelam, juga penyebab penting cedera telinga, terutama diantara remaja dan mereka yang berusia 19 tahun hingga 36 tahun, kata Carnoil.

Meski begitu, kata dia, “tolong jangan gunakan cotton bud untuk membersihkan telinga anda.”

Carnoil mengatakan banyak pasien datang ke kantornya untuk bertanya bagaimana sebaiknya membersihkan kotoran telinga.

“Kotoran telinga dihasilkan di sepertiga bagian saluran telinga dan itu bisa bisa hilang dengan air. Oleh karena itu, setelah mandi, banyak orang bisa membersihkannya dengan menggunakan handuk mandi untuk menghilangkan kotoran dari telinga,” kata dia. [fw/au]