Pembicaraan Kode Etik Laut China Selatan Jadi ‘Stabilisator’ Kawasan

Perdana Menteri China Li Keqiang (tengah) berbicara dalam pembukaan Kongres Partai Komunis ke-19 di Beijing, 18 Oktober 2017. (Foto:Dok).

Persetujuan China untuk memulai diskusi dengan ASEAN mengenai rincian kerangka kerja kode etik untuk Laut Cina Selatan yang masih dalam sengketa, akan menjadi sarana untuk menstabilkan kawasan, kata Perdana Menteri China Li Keqiang.

“Harapan terbesar China adalah perdamaian dan kestabilan di Laut Cina Selatan,” kata Li kepada para pemimpin ASEAN di Manila.

Menteri Luar Negeri ASEAN dan China pada Agustus menyetujui kerangka perundingan kode etik di Laut Cina Selatan, sebuah langkah yang dipuji sebagai kemajuan. Tetapi para kritikus langkah ini menyebutnya sebagai siasat China untuk mengulur waktu selagi mengonsolidasikan kekuatan angkatan lautnya.

Berbicara dalam KTT ASEAN di Manila, Senin (13/11), Li mengatakan ada konsensus untuk bergerak maju dan berupaya menyelesaikan pertikaian secara damai.

“Kami berharap perundingan mengenai kode etik akan meningkatkan saling pengertian dan saling percaya. Kita akan berusaha mencapai konsensus untuk segera melaksanakan kode etik itu,” kata Li, menurut transkrip pidatonya yang dirilis Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Selasa (14/11). Li tidak memberikan penjelasan mengenai kerangka waktu. [ds]