Pembicaraan internasional mengenai masa depan Suriah dijadwalkan dimulai hari Kamis (29/10) di Wina. Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry menyebut pertemuan puncak itu sebagai peluang “paling menjanjikan” dalam beberapa tahun ini untuk mengakhiri kengerian yang berlangsung empat setengah tahun tanpa henti di Suriah.
Para diplomat senior dari Amerika, Rusia, Arab Saudi dan Turki akan berpartisipasi dalam pembicaraan informal putaran kedua pada hari Kamis (29/10).
Hari Jumat, pertemuan itu akan diperluas hingga mencakup wakil dari negara-negara lain, termasuk Iran, salah satu pendukung internasional Suriah.
Sebagian legislator Amerika mempertanyakan prospek kemajuan pembicaraan multinasional mengenai masa depan politik Suriah, mengingat adanya perbedaan antara sikap Amerika dan pandangan Rusia serta Iran mengenai Presiden Bashar al-Assad. [uh]