Pembuat Kesepakatan Teknologi Terkemuka China Hilang di Tengah Pemberantasan Korupsi

  • Associated Press

Bendera nasional China berkibar di gedung perkantoran di Shanghai, China. (Foto: AP)

Saham perusahaan yang mengoperasikan salah satu bank investasi terkemuka China, China Renaissance, jatuh pada Jumat (17/2) setelah perusahaan itu mengatakan telah kehilangan kontak dengan pendirinya Bao Fan, salah satu bankir paling terkenal di negara itu dan pembuat kesepakatan sektor teknologi terkenal.

China Renaissance Holdings mengatakan dalam pengajuan ke bursa saham Hong Kong pada Kamis bahwa pihaknya tidak dapat menghubungi Bao, yang telah mengerjakan kesepakatan-kesepakatan besar termasuk penawaran umum perdana perusahaan e-commerce JD.com senilai $2 miliar dan pendaftaran platform video pendek Kuaishou di pasar saham Hong Kong.

Perusahaan itu mengatakan, “tidak mengetahui informasi apa pun yang menunjukkan ketikberadaan Mr. Bao” terkait dengan bisnis grup itu.

Hilangnya Bao itu menyusul tindakan keras pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan teknologi besar dalam dua tahun terakhir yang menurut para pejabat di China telah berakhir.

Saham Renaissance China turun 50% pada hari Jumat di Hong Kong. Saham itu sekitar 28% pada sore hari.

BACA JUGA: Huawei Jadi Target Terbaru dalam Tindakan Keras AS terhadap Teknologi China

China Renaissance tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email pada hari Jumat.

Hilangnya Bao terjadi beberapa bulan setelah mantan presiden China Renaissance Cong Lin diciduk oleh otoritas China pada September tahun lalu, menurut outlet media berita China Caixin, yang pertama kali melaporkan berita tersebut.

Investigasi antikorupsi di China yang menyasar sektor keuangan telah menjerat puluhan pejabat dan eksekutif keuangan di institusi-institusi seperti Everbright Securities, China Construction Bank, dan bank besar ICBC.

Bao sebelumnya bekerja di Credit Suisse dan Morgan Stanley. Ia mendirikan China Renaissance pada tahun 2005 dan memasarkannya ke publik pada tahun 2018, mengumpulkan $346 juta. [ab/lt]