Bekas narapidana usia 62 tahun, William Spengler, menewaskan dua petugas pemadam kebakaran sebelum menembak dirinya sendiri saat polisi tiba di lokasi kejadian.
Bekas narapidana usia 62 tahun yang membakar rumahnya dan menyergap para pemadam kebakaran di negara bagian New York dan menewaskan dua diantaranya, meninggalkan surat berisi pesan mengerikan bagi pihak berwenang dengan mengatakan ia telah melakukan yang paling disukainya, yaitu membunuh orang.
Menurut polisi dari kota Webster bekas narapidana William Spengler mengatakan dalam suratnya sebanyak tiga halaman yang diketik itu bahwa ia ingin membakar kompleks tempat tinggalnya meskipun ia tidak menjelaskan apa motivasinya untuk membunuh.
Para pejabat juga mengatakan mereka menemukan sebuah senjata revolver, senjata penabur, senjata serbu semi otomatis kaliber 233 yang digunakan untuk penembakan yang menewaskan kedua pemadam kebakaran itu.
Senjata serbu itu sama jenisnya dengan yang digunakan dalam pembantaian enam guru dan 20 anak di SD Sandy Hook di Newtown, Connecticut, 14 Desember lalu.
Sebagai seorang bekas narapidana, Spengler tidak diijinkan memiliki senjata api.
Polisi mengatakan Spengler bersembunyi sebelum menembak relawan pemadam kebakaran gelombang pertama yang tiba dilokasi dan menembak dirinya sendiri setelah polisi tiba di tempat dan membalas tembakan.
Para pejabat juga mengatakan mereka menemukan sebuah senjata revolver, senjata penabur, senjata serbu semi otomatis kaliber 233 yang digunakan untuk penembakan yang menewaskan kedua pemadam kebakaran itu.
Senjata serbu itu sama jenisnya dengan yang digunakan dalam pembantaian enam guru dan 20 anak di SD Sandy Hook di Newtown, Connecticut, 14 Desember lalu.
Sebagai seorang bekas narapidana, Spengler tidak diijinkan memiliki senjata api.
Polisi mengatakan Spengler bersembunyi sebelum menembak relawan pemadam kebakaran gelombang pertama yang tiba dilokasi dan menembak dirinya sendiri setelah polisi tiba di tempat dan membalas tembakan.