Pemegang saham terbesar Twitter Inc, Elon Musk, telah memutuskan untuk tidak bergabung dengan dewan direksi, kata Chief Executive Parag Agrawal pada Minggu (10/4) malam.
Musk, yang menyebut dirinya berprinsip absolut untuk kebebasan berbicara dan selama ini mengkritisi Twitter, mengungkapkan 9,1% sahamnya pada 4 April dan mengatakan dia berencana untuk melakukan perbaikan signifikan pada platform media sosial itu.
Pengangkatannya ke dewan sedianya berlaku efektif pada hari Sabtu (9/4) dan akan mencegahnya menjadi pemilik lebih dari 14,9% saham biasa.
Tetapi “Elon mengatakan pada Sabtu (9/4) pagi bahwa dia tidak akan bergabung dengan dewan direksi,” kata Agrawal dalam sebuah cuitan di Twitter.
“Saya yakin ini yang terbaik. Kami selalu dan akan selalu menghargai masukan dari pemegang saham kami apakah mereka duduk di Dewan atau tidak. Elon adalah pemegang saham terbesar kami dan kami akan tetap terbuka untuk masukannya,” kata Agrawal.
Berita tentang Musk akan duduk di kursi dewan membuat sebagian karyawan Twitter panik akan masa depan kemampuan perusahaan media sosial itu untuk memoderasi konten, kata orang dalam perusahaan itu kepada Reuters.
Sebelum menjadi pemegang saham terbesar, Musk melakukan jajak pendapat di Twitter dengan melemparkan pertanyaan kepada pengguna apakah mereka percaya Twitter mematuhi prinsip kebebasan berbicara.
BACA JUGA: Elon Musk Jadi Anggota Dewan Twitter setelah Beli 9 Persen SahamSehari setelah menjadi pemegang saham terbesar, dia meluncurkan jajak pendapat lain yang menanyakan pengguna apakah mereka menginginkan tombol edit, fitur yang telah lama ditunggu-tunggu oleh pengguna.
Bos Tesla itu juga bertanya kepada pengguna dalam jajak pendapat apakah kantor pusat Twitter sebaliknya diubah menjadi tempat penampungan tunawisma, sebuah rencana yang didukung oleh pendiri Amazon.com Inc Jeff Bezos.
Saham Twitter, yang melonjak 27% pada 4 April setelah Musk mengungkapkan sahamnya, menurun 7,5% sejak itu hingga penutupan bursa pada Jumat (8/4). [lt/ab]