Pemeluk Hindu Garis Keras India Tuntut Pembangunan Kuil Hindu di Atas Reruntuhan Masjid

Pasukan keamanan India melakukan penjagaan terhadap reruntuhan masjid Babri pada peringatan 26 tahun penghancuran masjid itu oleh Hindu garis keras India,di Ayodhya Kamis (6/12).

Puluhan ribu pengunjuk rasa dan pemeluk Hindu garis keras berkumpul di ibu kota India, Minggu (9/12), untuk menuntut agar sebuah kuil Hindu dibangun di atas reruntuhan sebuah masjid yang hancur.

Para pengunjuk rasa menuntut agar Perdana Menteri Narendra Modi mengusahakan kuil itu dibangun di Ayodhya, yang diyakini umat Hindu sebagai tempat kelahiran dewa Ram.

Dipimpin oleh kelompok garis keras Vishva Hindu Parishad (VHP) - sekutu dekat Partai Bharatiya Janata (BJP) Modi - banyak yang mengatakan situs itu adalah lokasi kuil Hindu sebelum para penguasa Muslim merobohkannya untuk membangun sebuah masjid pada tahun 1528.

Masjid itu diruntuhkan pada tahun 1992, menyebabkan kerusuhan di seluruh India yang menewaskan 2.000 orang - kebanyakan Muslim. Setelah pembongkaran tersebut, kelompok Hindu dan Muslim mengajukan banding ke Mahkamah Agung untuk menyelesaikan masalah ini. Pengadilan Tinggi India telah meminta lebih banyak waktu untuk memberikan putusannya.

Para pendukung Modi telah mengkritiknya karena tidak mendorong parlemen untuk menjamin bait suci itu dengan UU.

Modi, yang bisa dipilih kembali pada 2019, adalah menteri utama negara bagian Gujarat pada 2002 ketika kerusuhan anti-Muslim menewaskan lebih dari 1.000 Muslim.

Kritik dan partai oposisi telah lama menuduh Modi tidak mengambil langkah yang cukup untuk menghentikan kekerasan antar agama. Sebelum menjadi perdana menteri India, Amerika Serikat menolak visa Modi untuk memasuki negara itu pada tahun 2005 atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di negaranya. [as]