Pemenang hadiah Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai, yang sempat ditembak oleh kelompok Taliban Pakistan karena berkampanye untuk pendidikan anak perempuan, menikah pada Selasa (9/11) dalam sebuah upacara kecil di Birmingham, Inggris tengah.
Malala mengumumkan pernikahannya tersebut di media sosial miliknya.
"Hari ini menandai hari yang berharga dalam hidup saya. Asser (Malik) dan saya mengikat tali pernikahan untuk menjadi pasangan seumur hidup," cuitnya di Twitter. Dia juga mengunggah foto dirinya dan suaminya pada hari pernikahan mereka.
"Kami merayakan upacara kecil pernikahan di rumah di Birmingham bersama keluarga kami. Tolong kirimkan doa Anda kepada kami. Kami sangat bahagia untuk menempuh hidup bersama," tambahnya.
Upacara pernikahan adalah langkah pertama dalam perkawinan Islam.
Malala Yousafzai ditembak di kepalanya ketika berusia 15 tahun oleh militan dari Tehreek-e-Taliban Pakistan, sebuah cabang dari Taliban Afghanistan, di kota kelahirannya di lembah Swat, sewaktu ia berada di bus sekolah pada tahun 2012.
Dia pulih setelah berbulan-bulan menjalani perawatan di dalam dan luar negeri, sebelum akhirnya terlibat dalam penulisan memoar berjudul "Saya Malala" yang laku di pasaran.
BACA JUGA: Kekerasan Terhadap Perempuan di Pakistan Dinilai Sudah Jadi “Pandemi”Malala dianugerahi hadiah Nobel Perdamaian ketika berusia 17 tahun pada 2014. Ia berbagi penghargaan itu dengan Kailash Satyarthi, seorang aktivis hak-hak anak dari India.
Tahun lalu, Malala lulus dari Universitas Oxford dengan gelar di bidang filsafat, politik dan ekonomi.
Kini pada usia 24 tahun, Malala tetap mengadvokasi tentang pendidikan anak perempuan lewat Yayasan nirlaba Malala Fund yang telah berinvestasi sebesar $2 juta di Afghanistan.
Dia juga telah menandatangani kesepakatan dengan Apple TV+ yang memproduksi drama dan dokumenter yang berfokus pada perempuan dan anak-anak. [ps/rs]