Mantan perdana menteri populis Slowakia, Robert Fico, hari Minggu (1/10) mengatakan negaranya memiliki "masalah yang lebih serius dibanding Ukraina." Partai sayap kiri pimpinannya memenangkan pemilu parlemen awal dan menggalang kebangkitan politik dengan pesan pro-Rusia dan anti-Amerika.
Berbicara pada media di Bratislava, Fico mengatakan upaya partainya akan difokuskan pada upaya memfasilitasi negosiasi untuk menemukan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
"Saya benar-benar tidak suka bahwa Uni Eropa tidak memiliki pendirian sendiri dalam beberapa isu dan ditarik-tarik oleh Amerika, kami telah mengulangi hal ini berkali-kali. Kami tidak suka itu. Ini bukan proyek perdamaian," tambahnya.
Fico telah bertekad akan menarik dukungan militer Slowakia untuk Ukraina dalam perjuangan melawan Rusia, jika upayanya untuk kembali berkuasa berhasil.
Negara berpenduduk 5,5 juta orang yang dibentuk pada tahun 1993 setelah pecahnya Cekoslowakia ini telah menjadi pendukung setia Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu pada Februari 2022 lalu.
BACA JUGA: Rakyat Slovakia Ikuti Pemilihan ParlemenSlowakia ikut menyumbangkan senjata dan membuka perbatasan bagi para pengungsi yang melarikan diri dari perang. Slowakia telah mengirimkan armada jet tempur MiG-29 era Soviet, sistem pertahanan udara S-300, helikopter, kendaraan lapis baja, dan peralatan ranjau yang sangat dibutuhkan Ukraina.
Pemerintah caretaker saat ini juga berencana mengirim amunisi artileri dan melatih anggota militer Ukraina untuk menjinakkan ranjau darat.
Jajak pendapat publik dan exit polls memperkirakan persaingan yang ketat, tetapi pada akhirnya Fico menang relatif besar setelah tim kampanyenya – yang dianggap agresif dan paling radikal dalam kariernya – menarik pemilih yang mendukung kelompok sayap kanan.
Mengingat tidak ada satu partai pun yang memenangkan mayoritas kursi, maka perlu dibentuk pemerintah koalisi.
Presiden biasanya akan meminta pemenang pemilu untuk membentuk pemerintahan, sehingga Fico tampaknya akan kembali menjadi perdana menteri.
Fico pernah menjabat sebagai perdana menteri pada tahun 2006-2010 dan kemudian pada tahun 2012-2018.
Fico mengatakan ia siap melakukan pembicaraan terbuka dengan pihak lain untuk membentuk pemerintahan koalisi segera setelah Presiden Zuzana Caputova memintanya.
Caputova mengatakan akan melakukan hal itu hari Senin (2/10). [em/jm]